Tempat tinggal Duka Bandengan yang sepi, mendadak ramai. Seseorang wanita menggunakan dress hitam serta selendang cokelat yang menutupi berwajah, terburu-buru menuju peti m4t! di sudut ruang.
Felicia, wanita yang paling ditunggu dirumah duka itu. Ia yaitu istri Michael Titus Igweh, pria asal Nigeria yang diterjang peluru tim eksekutor pada Jumat awal hari di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Felicia segera dipeluk wanita bercadar hitam, kakak ipar Titus. Dibalik sinyal salib yang bertuliskan nama Titus, kakak serta adik ipar itu sama-sama merangkul.
Felicia berkejaran dengan saat, dari sejak Nigeria ia telah resah serta gundah. Ia menginginkan lihat suaminya untuk paling akhir kali, namun apa daya, jadwal pesawat serta saat tidak berpihak pada dianya.
" Jam 3 pagi saat Nigeria, saya bisa telephone untuk selekasnya ke Indonesia keinginan suami, saya bisa ticket serta segera ke Indonesia, hingga di Indonesia jam 10 malam serta segera ke Cilacap, " tutur Felicia dalam isaknya di Tempat tinggal Duka Bandengan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/3016).
Tetapi sayang, setiba di Cilacap, Felicia tidak merasakan suaminya. J3n4z4h suami yang menikahinya pada 2010 lantas itu sudah dibawa ambulans ke Jakarta. Felicia juga mesti balik ke Jakarta.
Titus adalah satu dari empat terpidana m4t! yang di3k53ku5! awal hari tadi. Ia divonis hukuman m4t! serta 15 th. telah Titus menanti 3k53ku5!. Beragam usaha ia kerjakan untuk membatalkan vonis itu. Dari mulai banding, kasasi, serta 2 x PK. Sayangnya, PK ke-2 yang ia kerjakan tidak ada jawaban apakah tidak diterima atau di terima.
" Pemerintah Indonesia tidak memiliki hak mencabut nyawa suami saya, terima kasih sebanyak mungkin, kalian sudah bikin saya jadi janda serta 3 anak saya jadi yatim, " lirih Felicia.
" I don't know what to say, bila memanglah ini kehendak Tuhan saya terima. Mudah-mudahan ini 3k53ku5! paling akhir, janganlah ada lagi, lantaran demikian pahit, sakit, " tambah Felicia.
Selesai bicara pada awak wartawan, ibu tiga anak ini segera duduk di samping peti m4t! suaminya. Sebagian bait lagu ia nyanyikan, tidak terang iramanya. Tetapi, tiap-tiap lirik selesai, ia mengelus peti m4t! itu serta menangis