Untuk pertama kalinya mulai sejak masa Perang Dingin, pemerintah Jerman menyarankan warganya untuk menumpuk perbekalan makanan serta air minum yang bakal dipakai dalam keadaan darurat.
Saran itu masuk dalam rencana pertahanan sipil paling baru yang diberlakukan di Jerman.
Warga negara disuruh menaruh makanan yang dapat dipakai sekurang-kurangnya kurun waktu 10 hari. Asumsinya, bencana yang mungkin saja berlangsung punya potensi bikin layanan darurat di luar jangkauan. Supply itu cukup untuk bertahan hidup sampai pertolongan datang.
Terkecuali bahan makanan, perbekalan air minum juga disarankan ada di beberapa tempat tinggal warga yang dapat dikonsumsi sepanjang lima hari dengan dua liter per orang setiap harinya.
Website berita Jerman, Frankfurter Allgemeine (FAZ), menyampaikan rencana itu ada pada dokumen Kementerian Dalam Negeri Jerman yang terdiri atas 69 halaman.
" Serangan pada lokasi teritorial Jerman, yang memerlukan pertahanan semesta rakyat dengan cara konvensional, memang tak mungkin berlangsung. Tetapi, ancaman besar untuk bangsa pada hari esok tak dapat dikesampingkan, hingga beberapa langkah pertahanan sipil dibutuhkan, " sekian tercatat dalam dokumen itu seperti diambil dari BBC, Selasa (23/8/2016).
Tak lama kemudian, beberapa netizen di Jerman mulai meresponsnya dengan hashtag " Hamsterkaeufe " dengan kata lain panic buying atau tingkah laku orang-orang yang terburu-buru beli beberapa barang keperluan.
" Ini yang berlangsung dua jam sesudah supermarket di buka, " kata satu diantara netizen.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, pada sekumpulan anak sekolah mengatakan, warga Jerman mesti bersiap hadapi peluang instalasi air atau lumbung pangan diracun, atau bila supply minyak serta gas diputus mendadak.
Beberapa anggota parlemen dari kubu oposisi memperlancar kritik serta menyebutkan kalau rencana itu malah bakal menyebabkan keresahan.
Kepala perwakilan partai sayap kiri Die Linke, Dietmar Bartsch, mengkritik langkah itu. " Anda dapat membuyarkan ketenangan rakyat dengan proposal untuk proposal, seperti menyarankan untuk menumpuk perbekalan, " kata dia.
Sesaat, anggota parlemen lain, Konstantin von Notz, menyampaikan yaitu hal masuk akal untuk memperbarui saran pertahanan sipil yang tak pernah tersentuh mulai sejak 1995.
Tetapi, ia menentang pencampuran skenario serangan militer atau teroris. Pemerintah mesti terang masalah ini. " Saya tak lihat ada skenario serangan yang mengharuskan ada penumpukan perbekalan oleh orang-orang, " kata dia.
Sekarang ini Jerman tengah mengaplikasikan kesiapsiagaan tinggi menyusul 2 x serangan teroris serta penembakan massal yang dikerjakan seseorang remaja. Pemerintah pusat di Berlin terlebih dulu tengah memperhitungkan pendanaan lebih pada aparat keamanan serta polisi.
Jerman juga punya niat membuat unit spesial untuk hadapi serangan siber serta terorisme.
Serupa Perang Dingin
Beberapa orang menilainya saran untuk menumpuk perbekalan mengingatkan pada masa Perang Dingin.
Saat itu, pasca-Perang Dunia II berlangsung ketegangan--yang dipicu perseteruan kebutuhan, perebutan supremasi, dan ketidaksamaan ideologi--antara Blok Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat serta Blok Timur yang di pimpin oleh Uni Soviet.
Saat itu, sekitaran 2. 000 bunker serta perlindungan di bangun di Jerman Barat.
Beberapa lokasi perlindungan ada di garasi-garasi, sekolah, serta ruangan penyimpanan minuman anggur bawah tanah.
Disamping itu, bunker spesial nuklir punya pemerintah di bangun di Bad Neuenahr-Ahrweiler, 30 km dari Bonn. Ketentuan hukum paling baru mewajibkan sisa bunker atau perlindungan dirubah jadi bangunan type baru.
Sampai saat ini, Jerman juga mempunyai timbunan perbekalan seperti susu bubuk serta kedelai di beberapa lokasi rahasia. Stock itu selalu dicek serta diperbaharui.
Saat berlangsung bencana atau keadaan darurat, tubuh perlakuan darurat Jerman bakal keluarkan kupon makanan serta bahan bakar.