Setrika P4yud4ra - Bayangkan pada umur 10 th., tubuh anda mulai alami pergantian yang aneh menurut anda pada saat itu, seperti suatu hal tumbuh di dada dan Anda mulai alami perasaan yg tidak umum juga tak meyakini penyebabnya serta cara mengatasinya, lantas anda bakal lari ke orang yang melindungi kalian yakni Ibu. Tak pernah dipikirkan dipikiran kita bila seorang ibu bakal menyetrika payudara anak nya dengan argumen untuk melindungi anak itu. Walau demikian hal semacam ini adalah praktik yang banyak dikerjakan oleh ibu-ibu para remaja di Kameroon, Afrika.
Meskipun tidak umumkan ke publik, namun sangat banyak peristiwa payudara-payudara remaja wanita di Afrika disetrika oleh ibunya sendiri. Payudara mereka di setrika tiap-tiap malam atau bahkan juga 2 x satu hari dengan spatula (centongan), palu, batu, serta semacamnya yang sudah dipanaskan di atas arang, hingga payudara nya hilang serta jadi datar, sekian ditulis dari Washington post serta orijinculture.
Sebagian remaja wanita itu kenakan pengikat supaya p4yud4ra mereka tak tumbuh karena kompresan dari pengikat tersebut di daerah p4yud4ra mereka. Yang lebih mengerikan lagi, p4yudar4-payud4ra mereka disetrika oleh ibu kandung mereka sendiri. Argumen ibu-ibu itu menyetrika p4yud4ra anakanya yaitu supaya anak-anaknya tak menarik perhatian banyak lelaki hingga mereka bakal terlepas dari p3merk0saan serta hamil di usia remaja. Bahkan juga menurut Caroline Nkeih, seorang ibu yang tega menyetrika payudara anakanya, hal semacam itu dikerjakan lantaran kasih sayang nya terhadapa anak nya. Ibu itu memiliki dua famili yang anak ceweknya hamil di umur 12, oleh karenanya, ibu itu mengambil keputusan untuk menyetrika p4yud4ra anaknya, Endam, ketika dia berumur 10 th..
Di Kameron, sekitaran 40 % penduduknya yaitu remaja berumur di bawah 14 th. serta sangat banyak peristiwa yang tidak mematuhi hak asasi manusia di negara itu. Termasuk juga didalamnya diskriminasi pada wanita, memperkerjakan anak di bawah umur, serta perdaganan manusia terlebih anak kecil. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sendiri sudah merupakan hal yang wajar di sana.
Praktik penyetrikaan p4yud4ra ini umumnya yaitu rahasia pada remaja itu dengan ibunya, bahkan juga beberapa ayah banyak yg tidak tahu. Anak remaja tersebut yakin pada ibunya hingga mereka tutup mulut atas peristiwa itu. Seperti yang diucapakan oleh josaine Matia, usia 11 th. : " Setiap malam ibu saya memerika p4yud4ra saya serta memijat (menyetrika) p4yud4ra saya terkadang dengan centongan. Bila p4yud4ra itu tumbuh lagi beberapa waktu sesudah penyetrikaan, ibu-ibu itu bakal kembali menyetrika anak-anaknya. Meskipun saya menangis keras lantaran kesakitan, namun ibu saya memberikan nasehat saya seperti ini : " Endure, anak saya, kamu masihlah muda, oleh karenanya tak ada fungsinya memiliki payudara di usia dini ini. " anak-anak ini kerap ditakut-takutin dengan bebrapa persoalan sekitar p4yud4ra hingga mereka takut untuk memiliki p4yud4ra. Mereka ditakutin pada kanker p4yud4ra, infeksi p4yud4ra, kerusakan tisu, dsb.
UNFPA bekerja sama juga dengan organisasi non-profit di Kamerron, untuk mengenalkan edukasi s3x pada beberapa remaja serta orang tuanya. Sekaligus mereka juga berupaya mengundang-undang-kan ketentuan untuk kenakan hukuman 10- th. penjara pada pelaku penyetrikaan payudara ini.
United Nations Population Fund UNFPA sebuah organisasi di Amerika melaporkan kalau praktik ini bertambah jadi 24 % di Camerron dari umur muali dari usia 9 th.. Dari survey yang mereka kerjakan, sekitaran 4 juta remaja wanit telah di setrika p4yudar4nya di usia dini.
Wartawan Wahington Post, Amerika, pernah lihat seseorang anak kecil di jalan yang memiliki sisa luka di sekitaran area p4yud4ra. Dia juga lantas bicara dengan beberapa wanita dewasa setempat, serta mereka mengaku kalau praktek penyetrikaan p4yud4ra merupakan satu hal yang umum. Dia diberi tau hal semacam itu untuk melindungi anak remaja itu dari p3rkos4an, penyakit 4IDS, dsb.
Praktik setrika p4yud4ra bukan hal baru. Telah terutama dipraktekkan di negara Afrika Kamerun sepanjang beberapa ratus th.. Negara-negara Afrika sub-Sahara yang lain termasuk juga Chad, Togo, Benin, serta Guinea-Conakry, juga lakukan hal sama di banyak daerah. Teman dekat anehdidunia. com mudah-mudahan tak ada lagi kekerasan pada wanita berbentuk apa pun didunia ini.