Sesosok hantu mengerikan ramai-ramai ditangkap oleh warga di Kalimantan, hantu yang umumnya menyerang bayi untuk menjadikan santapannya ini sangat meresahkan, terlebih buat mereka yang barusan memiliki seorang bayi.
Perburuan makhluk menyeramkan ini dilakukan warga sesudah ada laporan bayi hilang yang lalu diketahui dalam keadaan mengenaskan. Ibu-ibu di kampung itupun jadi kuatir m3n!ngg4lk4n bayi mereka sendirian, terlebih saat malam hari.
Sosok kepala dengan tubuh hancur ini umumnya menyerang tempat tinggal warga yang baru lahiran. Mendadak saja ada yang melayang-layang diatas genteng sembari lihat kondisi untuk mencari mangsa bayi. Bukan sekedar itu, hantu jadi-jadian ini umumnya mengambil harta benda warga berbentuk duit maupun beras.
Untuk menghindar itu umumnya warga membakar kayu atau bikin perapian sembari berjaga hingga pagi. Terutama keluarga yang barusan memperoleh seseorang anak.
Sampai di satu malam warga merasakan sosok aneh yang bertemura serupa ayam. sesudah diburu nyatanya nada itu datang dari penampakan hantu
“Kumokodong itu nyamar dengan bertemura
ayam” kata Mas Osur, Warga yang turut menangkap hantu yang juga
Warga yang tahu berita ditangkapnya hantu ini segera bersama-sama mendatangi tempat peristiwa, tida sedikit yang berang atas apa yang telah dikerjakan oleh hantu yang telah meneror warga sepanjang sekian hari ini. Ada yang katakan bila dapat menangkap sosok jadi-jadian ini hidupnya akan kaya mendadak, seandainya di beri makan bayi. Jadi, sejenis pesugihan gitu.
Beberapa orang-orang Kalimantan meyakini kalau jelmaan hantu kumokodong ini terkait dengan pengetahuan hitam yang dipelajari oleh seorang untuk menyempurnakan ilmunya, mereka mencari tumbal orok atau bayi yang masihlah suci serta belum ada dosa untuk dipersembahkan pada setan.
Naudzubillah, ini yakni perbuatan Syirik ” tegas satu diantara tokoh agama yang turut menolong menangkap hantu kumokodong. Sebagai manusia kita tak perlu takut dengan hantu, lantaran yang pantas kita takuti hanya Adzab Allah atas semuanya dosa yang kita kerjakan.