Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang mengharukan tercantum dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi.
“Aku pernah menangis saat mencabut nyawa seseorang wanita, ” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia barusan melahirkan di padang pasir. Saya menangis saat mencabut nyawanya lantaran mendengar bayi itu menangis serta tidak ada seorang pun ada di sana. ”
Tanpa ada sepengetahuan Malaikat Maut, lantaran ia hanya ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lalu menyelamatkan bayi itu dengan langkahnya hingga selanjutnya ia tumbuh besar dan jadi seseorang ulama yang dicintaiNya.
Dalam kisah yang lain dikisahkan cerita yang tidak sama. Malaikat Maut ditugaskan mencabut nyawa seorang wanita yang tenggelam di sungai.
Yang membuatnya menangis, wanita itu mempunyai dua anak yang masihlah kecil. Ke-2 anak itu tak ditakdirkan meninggal hingga mereka selamat sampai ke tepian, bahkan Malaikat Maut turut membantunya menepi.
Lihat dua anak yang masihlah kecil itu, Malaikat Maut menangis lantaran ia mesti mencabut nyawa ibunya. Mereka bakal jadi anak-anak sebatang kara.
Tahun demi tahun berlalu, dua anak itu pada akhirnya tumbuh dewasa. Serta dengan izin Allah, ke-2 anak itu keduanya sama jadi raja di dua daerah yang tidak sama.
" Kita tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut bakal tiba mencabut nyawa. Satu yang tentu, akan tidak ada yang dapat memajukan dan tunda k3m4t!4n sesaatpun ketika
Allah sudah mengambil keputusan waktunya.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�' لَا يَس�'تَأ�'خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�'تَق�'دِمُونَ
Masing-masing umat mempunyai batas waktu ; jadi bila telah datang waktunya mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun serta tidak bisa (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34)
قُل�' لَا أَم�'لِكُ لِنَف�'سِي ضَرًّا وَلَا نَف�'عًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�' فَلَا يَس�'تَأ�'خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�'تَق�'دِمُونَ
Katakanlah : “Aku tak berkuasa mendatangkan kemudharatan serta tdk (juga) manfaat pada diriku, namun apa yang diinginkan Allah”. Masing-masing umat memiliki ajal.
Bila telah datang ajal mereka, jadi mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (juga) memprioritaskan (nya) . (QS. Yunus : 49)
وَلَن�' يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَف�'سًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَع�'مَلُونَ
Serta Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (k3m4t!4n) seseorang jika sudah datang saat k3m4t!4nny4. Serta Allah Maha Tahu apa yang anda lakukan.
(QS. Al Munafiqun : 11)
Bahkan juga walau Malaikat Maut tiba pun, hal semacam tersebut takkan menunda k3m4t!4n yang telah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la.
Tetapi, kita juga tak bisa sangat takut dengan hari esok anak-anak serta keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh serta besar bukanlah karena kita namun atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seperti cerita di atas, bahkan juga ditinggal oleh orangtuanya meskipun, Allah yang bakal membuat perlindungan mereka.
Yang malah butuh kita buat persiapan serta lebih kita perhatikan yaitu bekal kita hadapi k3m4t!4n. Siapkah kita hadapi alam barzakh.
Siapkah kita hadapi hari kebangkita. Siapkah kita hadapi yaumul hisab saat semua amal kita dibuka di hadapan semuanya makhluk.
Sudahkah kita pikirkan, bila Malaikat Maut datang dengan cara mendadak pada kita, di mana tempat tinggal kita nanti ; surga atau neraka?
TOLONG SEBARKAN ARTIKEL PENUH HIKMAH INI SEMOGA BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA ( ( (AMIIN) ) )
http://www.pusatinformasidunia.com/2016/08/mohon-waktu-nya-sejenak-untuk-mendoa.html