ALLAHUAKBAR,,,,,,SUBHANALLAH,,,Misteri Tentara Allah Berwujud Malaikat di Gaza..



Peristiwa Aneh Serta Misterius Sekitar Perang Gaza. Gaza, tersebut nama hamparan tanah yang luasnya tak kian lebih 360 km persegi. Ada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” diantara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, serta laut Mediterania, dan dikepung dengan tembok di selama daratannya.


 Peristiwa Aneh serta Misteri Tentara Allah Berwujud Malaikat di Gaza
Telah lama Israel “b3rn4f5u” kuasai lokasi ini. Tetapi, jangankan kuasai, untuk dapat masuk ke dalamnya saja Israel tak dapat.

Telah banyak langkah yang mereka kerjakan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang bikin rakyat Gaza kesusahan peroleh bahan makanan, obat-obatan, serta daya, sudah dikerjakan mulai sejak 2006 sampai saat ini. Tetapi, masyarakat Gaza tetaplah bertahan, bahkan juga perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis makin menguat.

Pada akhirnya Israel lakukan serangan “habis-habisan” ke lokasi ini. Mereka”mengguyurkan” beberapa ratus ton bom serta mengerahkan semuanya kemampuan sampai pasukan cadangannya.

Tetapi, sekali lagi, negara yang termasuk mempunyai militer terkuat didunia ini mesti mundur dari Gaza.

Diatas kertas, kekuatan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, dan sebagian type roket buatan lokal yang umum digunakan beberapa mujahidin Palestina, akan tidak dapat menghadapi

pasukan Israel yang di dukung tank Merkava yang di kenal paling hebat didunia. Terlebih hadapi pesawat tempur mutakhir F-16, heli tempur Apache, dan beberapa ribu ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.



Walau demikian disana ada “kekuatan lain” yang bikin beberapa mujahidin dapat bikin “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walaupun cuma dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Tersebut pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang didapatkan pada beberapa pejuangnya yang patuh serta ikhlas. Cerita mengenai timbulnya “pasukan lain” yang turut bertempur berbarengan beberapa mujahidin, semerbak harum jasad beberapa syuhada, dan sebagian momen “aneh” yang lain sepanjang pertempuran, sudah mengedar di kelompok orang-orang Gaza, ditulis beberapa jurnahs, bahkan juga ditayangkan beberapa khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum beberapa cerita “ajaib” itu dari beragam sumber untuk beberapa pembaca yang budiman. Selamat ikuti. ***

Pasukan ‘Berseragam Putih’ di Gaza
Ada “pasukan lain” menolong beberapa mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengaku ada pasukan mengenakan seragam putih itu.

Satu hari di penghujung Januari 2009, satu tempat tinggal punya keluarga Dardunah yang ada diantara Jabal Al Kasyif serta Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekumpulan pasukan Israel.

Semua anggota keluarga diperintahkan duduk di satu ruang. Satu diantara anak lelaki diinterogasi tentang tanda-tanda beberapa pejuang al-Qassam.

Waktu diinterogasi, seperti ditulis website Filisthin Al Aan, mengutip narasi seseorang mujahidin al-Qassam, lelaki itu menjawab dengan jujur kalau beberapa pejuang al-Qassam kenakan pakaian hitam-hitam. Walau demikian tentara itu jadi geram serta memukulnya sampai lelaki malang itu pingsan.

Sepanjang tiga hari berturut-turut, tiap-tiap di tanya, lelaki itu menjawab kalau beberapa pejuang al-Qassam kenakan seragam hitam. Pada akhirnya, tentara itu naik pitam serta menyampaikan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu mengenakan seragam putih! ”

Narasi lain yang di sampaikan masyarakat Palestina di website punya Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga mengatakan ada “pasukan lain” yg tidak di kenal. Awalannya, satu ambulan dihentikan oleh sekumpulan pasukan Israel. Sopirnya di tanya apakah dia datang dari grup Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukanlah grup mana-mana. Saya hanya sopir ambulan. ”

Walau demikian tentara Israel itu masihlah ajukan pertanyaan, “Pasukan yang kenakan pakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk grup mana? ” Si sopir juga kebingungan, lantaran ia tak lihat seseorangpun yang ada di belakangnya. “Saya tidak paham, ” jawaban hanya satu yang ia punyai.

Nada Tidak Bersumber
Ada lagi cerita karamah mujahidin yang kesempatan ini dijelaskan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di lokasi Nashirat Gaza yang sudah disiarkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di website Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib menceritakan, seseorang pejuang sudah menanam satu ranjau yang sudah disediakan untuk menyongsong pasukan Zionis yang lewat jalan itu.

“Saya sudah menanam satu ranjau. Saya lalu lihat satu helikopter menurunkan beberapa besar pasukan dibarengi tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau, ” kata pejuang tadi.

Pada akhirnya, sang pejuang mengambil keputusan untuk kembali pada markas lantaran menduga ranjau itu akan tidak bekerja maksimal. Maklum, jumlah musuh sangat banyak.

Walau demikian, sebelumnya beranjak meninggalkan tempat, pejuang itu mendengar nada “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya lebih kurang, “tetaplah ditempat jadi Allah memperkuatmu. ” Perkataan itu ia dengar berkali-kali sejumlah tiga kali.

“Saya mencari seputar untuk tahu siapa yang menyampaikan hal semacam itu kapada saya. Walau demikian saya jadi terperanjat, lantaran tak ada seseorang juga yang berbarengan saya, ” ucap mujahidin itu, seperti ditirukan sang khatib.

Pada akhirnya sang mujahid mengambil keputusan untuk tetaplah ada di tempat. Saat satu tank melalui ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” berlangsung. Ranjau itu malah meledak sangat dahsyat. Tank yang ada di dekatnya segera hancur. Banyak serdadu Israel wafat saat itu juga. Beberapa dari mereka mesti diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam kondisi selamat, ” kata mujahid itu lagi, lewat lidah khatib.

Narasi yang di sampaikan oleh seseorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam website alraesryoon. com, turut mensupport beberapa cerita terlebih dulu. Abu Mujahid, salah seseorang pejuang yang lakukan ribath (berjaga) menyampaikan, “Ketika saya mencermati gerakan tank-tank di perbatasan kota, serta tak ada seseorang juga di sekitaran, walau demikian saya mendengar nada orang yang bertasbih serta beritighfar. Saya berulang-kali berusaha untuk meyakinkan asal nada itu, pada akhirnya saya meyakinkan kalau nada itu tak keluar terkecuali dari bebatuan serta pasir. ”

Narasi tentang “pasukan tak dikenal” juga datang dari seseorang masyarakat tempat tinggal susun lokasi Tal Islam yang handak mengungsi berbarengan keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga tempat tinggal ia lihat sebagian pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis? ” tanyanya. “Kami menangis bukanlah lantaran cemas kondisi diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis lantaran bukanlah kami yang bertempur. Disana ada grup lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, serta kami tidak paham dari tempat mana mereka datang, ” jawabnya

Saksi Serdadu Israel
Narasi mengenai “serdadu mengenakan seragam putih” tidak cuma disibak oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Sebagian personel pasukan Israel sendiri menyebutkan hal sama.

Website al-Qassam memberitakan kalau TV Chan*nel 10 punya Israel sudah menyiarkan seseorang anggota pasukan yang turut dan dalam pertempuran Gaza serta kembali dalam kondisi buta.

“Ketika saya ada di Gaza, seseorang tentara kenakan pakaian putih mendatangi saya serta menaburkan pasir di mata saya, sampai waktu itu juga saya buta, ” kata anggota pasukan ini.

Ditempat lain ada serdadu Israel yang menyampaikan mereka pernah bertemu dengan “hantu”. Mereka tak di ketahui dari tempat mana aslinya, kapan timbulnya, serta ke mana menghilangnya.

Masihlah dari Channel 10, seseorang Lentara Israel yang lain menyampaikan, “Kami bertemu dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, walau demikian mereka tak m4t!. ”

Narasi ini menggelitik banyak pirsawan. Mereka ajukan pertanyaan pada Channel 10, siapa sesungguhnya pasukan mengenakan seragam putih itu? ***

Telah Meledak, Ranjau Masihlah Utuh
Di waktu beberapa mujahidin terjepit, hewan-hewan serta alam mendadak turut menolong, bahkan juga menjelma jadi suatu hal yang menakutkan.

Satu peristiwa “aneh” berlangsung di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Waktu itu beberapa mujahidin tengah menempatkan ranjau. Di waktu mengulur kabel, mendadak satu pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom juga segera jatuh ke tempat itu.

Untunglah beberapa mujahidin selamat. Tetapi, kabel pengubung ranjau serta penyebab yang tadi akan disambung jadi terputus. Tak ada peluang lagi untuk menyambungnya, lantaran pesawat masihlah berputar-putar diatas.

Selang beberapa saat, sebagian tank Israel mendekati tempat dimana ranjau-ranjau itu ditanam. Tidak sebatas melalui, tank-tank itu jadi berhenti pas diatas peledak yang telah tidak berperan itu.

Apa daya, golongan Mujahidin tidak dapat berbuat apa-apa. Kabel ranjau terang tidak mungkin saja disambung, sesaat tank-tank Israel sudah berkumpul persis diatas ranjau.

Mereka terasa sangat sedih, bahkan juga ada yang menangis saat lihat panorama itu. Beberapa yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum, ” yang maknanya, “Ya Allah, seperti engkau tak memberi peluang kami hadapi mereka, jadikanlah mereka juga tak mempunyai peluang sama. ”

Mendadak, saat fajar tiba, terjadi keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di tempat penanaman ranjau yang semula tidak berperan.

Sesudah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, beberapa mujahidin selekasnya melihal tempat ledakan. Sungguh aneh, nyatanya semua ranjau yang sudah mereka tanam itu masihlah utuh. Dari tempat mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masihlah dari lokasi Al Maghraqah. Waktu pasukan Israel menembakkan artileri ke satu diantara tempat tinggal, sampai tempat tinggal itu terbakar serta api menyebar ke tempat tinggal sampingnya, beberapa mujahidin dihinggapi rasa cemas bila api itu makin tidak teratasi.

Seseorang dari mujahidin itu lantas berdoa, ”Wahai Dzat yang mengubah api jadi dingin serta tak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu. ”

Jadi, tak lebih dari
tiga menit, api juga padam. Beberapa niujahidin menangis terharu lantaran mereka terasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) sudah berikan pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan selekasnya.

Merpati serta Anjing
Seseorang mujahid Palestina menjelaskan cerita “aneh” yang lain pada website Filithin AlAan. Waktu bertugas di lokasi Jabal Ar Rais, sang mujahid lihat seekor merpati terbang dengan nada melengking, yang melintas sebelumnya rudal-rudal Israel berjatuhan di lokasi itu.

Beberapa mujahidin yang juga lihat merpati itu segera menangkap ada isyarat yang menginginkan di sampaikan sang merpati.

Demikian merpati itu melintas, beberapa mujahidin segera berlindung ditempat persembunyian mereka. Nyatanya sangkaan mereka benar. Tak lama kemudian lalu bom-bom Israel datang menghujan. Beberapa mujahidin itu juga selamat.

Adalagi narasi “keajaiban” tentang seekor anjing, seperti dikabarkan website Filithin Al Aan. Satu hari, ketika beberapa kumpulan mujahidin Al Qassam lakukan ribath di front pada tengah malam, mendadak nampak seekor anjing militer Israel type doberman. Anjing itu nampaknya memanglah dilatih spesial untuk menolong pasukan Israel temukan area untuk menyimpan senjata serta persembunyian beberapa mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan memperlihatkan sikap tak bersahabat. Salah seseorang mujahidin lalu mendekati anjing itu serta berkata padanya, “Kami yaitu beberapa mujahidin di jalan Allah serta kami diperintahkan untuk tetaplah ada ditempat ini. Karenanya, menjauhlah dari kami, serta janganlah menyebabkan permasalahan buat kami. ”

Kemudian, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan serta diam. Pada akhirnya, seseorang mujahidin yang lain mendekatinya serta memberikannya sebagian korma. Dengan tenang anjing itu mengonsumsi korma itu, lantas beranjak pergi.

Kabut juga Turut Membantu
Ada juga cerita menarik yang di sampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, segera sesudah selesai shalat dhuhur di masjid Al Qassam.

Waktu itu sekumpulan mujahidin yang lakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel serta pasukan spesial mereka. Dari atas, pesawat mata-mata selalu mengawasi.

Di waktu posisi beberapa mujahidin terjepit, kabut tidak tipis mendadak turun pada malam itu. Kabut itu capek menutupi pandangan mata tentara Israel serta menolong pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Masalah sama dikisahkan oleh Abu Ubaidah. satu diantara pemimpin lapangan Al Qassam, seperti ditulis website almesryoon. com. la menceritakan bagaimana kabut tidak tipis mendadak turun serta membatu beberapa mujahidin untuk lakukan serangan.

Awalannya, pasukan mujahiddin tengah menanti saat yang pas untuk mendekati tank-tank tentara Israel manfaat meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa pada Allah supaya dimudahkan untuk lakukan serangan ini, ” kata Abu Ubaidah.

Mendadak turunlah kabut tidak tipis ditempat itu. Pasukan mujahidin selekasnya bergerak menyelusup diantara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, serta selekasnya meninggalkan tempat tanpa ada di ketahui pesawat mata-mata yang penuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang ada di sekitaran kendaraan militer itu. Lima tentara Israel t3w45 ditempat serta beberapa puluh yang lain luka-luka sesudah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat dengan al-Qur’an
Narasi ini berawal saat salah seseorang pejuang yang menanggung derita luka masuk tempat tinggal sakit As Syifa’. Seseorang dokter yang memeriksanya kaget saat mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang itu.

Yang bikin ia begitu kaget yaitu timah panas itu tidak berhasil menembus jantung sang pejuang lantaran terhambat oleh satu buku doa serta mushaf al-Qur’an yang senantiasa ada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, tetapi cuma sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedang proyektil sendiri memiliki bentuk telah “berantakan”.

Cerita ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, serta diceritakannya waktu Festival Ikatan Dokter Yordan seperti ditulis website partai Al Ikhwan Al Muslimun.

Dr Hisam juga memerlihatkan bukti berbentuk satu proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, dan buku himpunan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru itu.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga miliki cerita menarik. Terlebih dulu, Israel sudah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu sampai tak tersisa terkecuali cuma puing-puing bangunan. “Akan namun mushaf-mushaf Al Quran tetaplah ada di tampatnya serta tak tersentuh apa-apa, ” ucapnya seraya tidak henti bertasbih.

“Kami jumpai sebagian mushaf yang terbuka pas di ayat-ayat yang menyampaikan kabar mengenai kemenangan serta kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pastinya akan menguji anda dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, serta buah-buahan. Serta sampaikanlah berita senang pada beberapa orang yang sabar, yakni beberapa orang yang jika ditimpa musibah mereka berkata, sebenarnya kami punya Allah serta kepada-Nyalah kami kembali, ” (Al-Baqarah 2 : 155-156) , ” terang Abu Ahid seperti diambil Islam On-line. ***

Harum Jasad Beberapa Syuhada
Abdullah As Shani yaitu anggota kesatuan sniper (penembak tepat) al-Qassam sebagai tujuan rudal pesawat F-16 Israel saat tengah ada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam serta pengawal spesial beberapa tokoh Hamas ini “hilang” sesudah terserang rudal. Sepanjang dua hari jasad itu di cari, nyatanya telah hancur tidak tersisa terkecuali serpihan kepala serta dagunya. Serpihan-serpihan badan itu lalu dihimpun serta dibawa pulang ke tempat tinggal oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelumnya dikebumikan, seperti launching website syiria-aleppo. com, serpihan jasad itu pernah disemayamkan di satu ruang dirumah keluarganya. Sebagian lama lalu, mendadak nampak bau harum misk dari ruang penyimpanan serpihan badan tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terperanjat lantas menginformasikan pada beberapa orang yang mengetahui sang pejuang yang mempunyai kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lantas, beberapa puluh orang ramai-ramai mendatangi tempat tinggal itu untuk mencium bau harum yang datang dari serpihan-serpihan badan yang ditempatkan dalam satu kantong plastik.

Bahkan juga, menurut pihak keluarga, 20 hari sesudah meninggal dunianya pria yang tidak sukai memperlihatkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak penuhi rungan yang sama.

Narasi yang sama berlangsung juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid lantaran serangan hawa Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, turut mencium bau harum dari sepotong kain yang terserang darah Musa Hasan Abu Nar. Walaupun kain itu sudah dicuci berulang-kali, bau itu tetaplah semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, melihat sendiri harumnya jenazah beberapa syuhada. Sebagaunana ditulis website Al Quds Al Arabi, waktu masihlah ada di Gaza, ia mengemukakan, “Saya sudah berkunjung ke beberapa besar kota serta desa-desa. Saya menginginkan lihat bangunan-bangunan yang hancur lantaran serangan Israel. Yakinlah, kalau saya mencium bau harumnya beberapa syuhada. ”

Dua Minggu Meninggal dunia, Darah Tetaplah Mengalir
Yasir Ali Ukasyah berniat pergi ke Gaza dalam rencana berhimpun dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir sesudah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka sebagian bln. lantas.

Terlebih dulu, pemuda yang suka menghafal al-Qur’an ini pernah ikuti wisuda huffadz (beberapa penghafal) al-Qur’an di Gaza serta berhimpun dengan beberapa mujahidin untuk peroleh kursus militer. Sebelumnya masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan satu diantara sahabatnya di Rafah, ia memohon didoakan supaya peroleh kesyahidan.

Untung tidak bisa tidak diterima, malang tidak bisa dicapai, di bumi jihad Gaza, ia sudah peroleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam satu pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Lantaran keadaan medan, jasadnya baru dapat dievakuasi sesudah dua minggu meninggal dunianya di medan pertempuran itu.

Walaupun telah dua minggu wafat, beberapa pejuang yang turut dan lakukan evakuasi melihat kalau darah fresh pemuda berusia 21 th. itu masihlah mengalir serta fisiknya tak rusak. Keadaannya serupa seperti orang yang tengah tertidur.

Sebelumnya syahid, beberapa pejuang pernah tawarkan padanya untuk menikah dengan satu diantara gadis Palestina, tetapi ia menampik. “Saya meninggalkan keluarga serta tanah air karena hal yang semakin besar dari itu, ” jawabnya.

Berita mengenai keadaan jenazah pemuda yang mempunyai kuniyah Abu Hamzah mengedar di kelompok masyarakat Gaza. Beberapa khatib juga membuatnya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas sinyal tanda keajaiban perang Gaza. Narasi ini dapat dimuat oleh Arab Times (7/2/2009)

Terbunuh 1. 000, Lahir 3. 000
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Kelihatannya, ungkapan ini pas disematkan pada masyarakat Gaza. Rasa sedih rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1. 412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3. 700 bayi sepanjang 22 hari gempuran Israel pada kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Jalinan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyebutkan kalau dalam 22 hari 3. 700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir pada tanggal 27 Desember 2008 sampai 17 Januari 2009, saat Is*rael lakukan serangan yang mengakibatkan wafatnya 1. 412 rakyat Gaza, yang sebagian besar wanita serta anak-anak, ” tuturnya.

Bln. Januari terdaftar sebagai angka kelahiran paling tinggi di banding bebrapa bln. terlebih dulu. “Setiap th. 50 ribu masalah kelahiran terdaftar di Gaza. Serta, dalam sebulan terdaftar 3. 000 sampai 4. 000 kelahiran. Walau demikian di saat serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3. 700 kelahiran serta pada bekas bln. Januari terdaftar 1. 300 kelahiran. Bermakna dalam bln. Januari berlangsung penambahan kelahiran sampai 1. 000 masalah

http://www.pusatinformasidunia.com/2016/08/allahu-akbar-allahu-akbar-inilah-vidio.html