Salut, Cara Polisi Ini Berbaur Dengan Warga..GAX PERCAYA..?? Liat Foto-Foto Nya DISINI.. {{ YUK SHARE BIAR MASYARAKAT TAU.. GAX SEMUA POLISI YANG JAHAT }}




Saat ini image polisi di masyarakat memang berangsur menjadi tak dihargai. Hal itu dikarenakan ada sebagian oknum yang melakukan perbuatan tidak terpuji, sehingga mencoreng nama baik kepolisian pada umumnya. Namun tak semua anggota kepolisian, itu seperti apa yang dibayangkan masyarakat selama ini. Terutama yang paling mengesalkan adalah polisi satuan lalu lintas.


Saat ini banyak anggota kepolisian yang mewujudkan kembali image positif yang melekat pada anggota penegak hukum ini. Berbagai kegiatan digencar polisi untuk memperbaiki diri dan sosialisasi ke masyarakat tentang fungsi dan peran yang sebenarnya. Namun memang itu belum cukup dan mampu memberi pemahaman kepada warga masyarakat secara komprehensif, karena polisi mempunyai banyak pengalaman dan asam garamnya dalam dinamika organisasi yang telah dijalaninya. Polisi sebagai sebuah Instansi Pemerintah memang mempunyai peran yang penting dan menjadi ikon dalam eksistensi sebuah Negara.

Dari beragam pandangan tersebut, tentu polisi dilihat secara subyektif, siapa dan dari mana mereka menilai sosok polisi. Secara profesionalitas sebagaimana tugas pokok fungsi dan peran keberadaan polisi harus dapat memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta tindakan penegakkan hukum. Secara ungkapan memang hanya empat poin sebagai kata kunci yakni perlindungan, pengayoman, pelayanan dan penegakkan hukum. Esensi dari empat kata kunci tersebut bukan semudah membalikan tangan, karena mempunyai artikulasi yang sangat dalam dan memerlukan pemahaman secara struktural, kultural dan kekinian.

Bersumber dari akun facebook Khoirul Amin Polda Jatim, Kapolres Trenggalek, AKBP I Made Agus Prasatya, S.I.K, M.Hum memaknai figur Polisi adalah profesi yang mulia, karena profesi ini memiliki fungsi dan tugas pokok yang memuliakan masyarakat. Kemuliaannya tercermin dari fungsi dan tugas pokoknya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, yang diposisikan sebagai representasi Negara yang setiap saat harus hadir di tengah-tengah masyarakat.


Berangkat dari hal itulah, sejak dirinya menjabat sebagai Kapolres Trenggalek pada pertengahan tahun lalu, Made Agus menciptakan sebuah terobosan kreatif dengan digelorakannya sebuah program unggulan yang disebut "Police Humanity Care". Program yang populer dengan sebutan PHC ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati anggota Polres Trenggalek. Selain itu kepekaan dan kepedulian segenap anggota Polres Trenggalek tersebut difokuskan terhadap sesamanya yang mungkin mendapatkan nasib yang kurang beruntung baik dari sisi hidup yang berorientasi tentang fisik seseorang dan kehidupan yang dimaknai dengan kesejahteraan, pola pikir, ekonomi, sosial dan bagaimana mereka survive menghidupi diri sendiri maupun keluarganya.



"Sebagai pengayom, Polri harus mampu tampil jadi pembimbing, rujukan tempat pengaduan seputar masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Sebagai pelindung, Polri harus mampu menjamin keselamatan kepentingan, nyawa, harta, dan benda masyarakat. Sebagai pelayan, Polri harus memberikan pelayanan optimal terhadap seluruh kebutuhan layanan masyarakat yang bersangkutan dan berhubungan dengan tugas-tugas kepolisian," terang Made Agus.


Menurut Kapolres lulusan Akpol 1998 itu, esensi program PHC adalah Polri dituntut selalu ada untuk masyarakat dalam kondisi apapun, karena falsafah dari Undang-Undang Kepolisian RI pada hakikatnya tidak hanya public safety tapi juga problem solving. Program prioritas Kapolri “Promoter” khususnya program 8, yakni membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kamtibmas dimana salah satu poinnya adalah membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap kejahatan, terorisme, narkoba, separatisme, dan ideologi anti Pancasila. Daya cegah dan daya tangkal dapat terwujud optimal ketika kesejahteraan masyarakat tercukupi dengan baik sehingga tidak mudah terhasut untuk melakukan kejahatan maupun radikalisme. Di Kabupaten Trenggalek angka kemiskinan masih terbilang cukup tinggi.


Tingkat kesejahteraan yang rendah akan berbanding lurus dengan meningkatnya angka kejahatan. Disisi yang lain, lapangan pekerjaan sangat sulit didapatkan.


"Setiap ada permasalahan masyarakat, baik individu maupun kelompok, Polri haruslah mampu membantu dan memberikan solusi kongkrit," jelas Made Agus.

Bila memang pemikiran anggota polisi seperti itu mungkin Indonesia akan lebih baik lagi dan diiringi oleh masyarakat yang taat hukum. Bila dari pemikiran Kapolres Made, benar-benar terealisasi, maka bukan tidak mungkin bangsa ini akan menjadi bangsa yang lebih kuat karena masyarakat dan aparat bersatu dalam menegakkan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan dibuat. (wajibbaca.com)