Ilmuwan sudah temukan galaksi " hantu " yang mempunyai massa nyaris sama juga dengan galaksi kita. Tetapi, system masif itu nyaris semuanya terbagi dalam dark matter atau materi gelap --tidak pancarkan sinar sekalipun.
Dragonfly 44, nama galaksi itu, nyaris semuanya terbagi dalam materi gelap yang membuat 27 % alam semesta. Meskipun terdapat di dekat Bima Sakti, tetapi ilmuwan tidak mengerti keberadaannya sepanjang beberapa puluh th. lantaran kegelapannya.
Saat ilmuwan memandangnya lebih jauh, mereka temukan kalau Dragonfly 44 tidak sebatas system masif umum, ia terbagi dalam materi gelap. Meskipun mempunyai massa yang sama juga dengan Bima Sakti, cuma seperseratus dari satu persen dari galaksi itu yang terbagi dalam materi normal, seperti bintang, debu, serta gas.
Diambil dari Independent, Jumat (26/8/2016), sekitaran 99,99 % Dragonfly 44 terbagi dalam materi gelap. Sampai sekarang ini, ilmuwan tidak tahu bagaimana hal semacam itu bisa berlangsung.
Meskipun Dragonfly 44 mempunyai beberapa bintang, tetapi galaksi kita memiliki bintang seratus kali lebih banyak.
Astronom temukan Dragonfly 44 dari pergerakan bintangnya yang mereka yakini di pengaruhi tidak dari materi normal.
" Gerakan dari bintang memberitahu seberapa banyak materi yang ada disana. Di galaksi Dragonfly, bintang bergerak amat cepat. Jadi ada kesenjangan besar, " tutur anggota riset dari Yale Univeristy, Profesor Pieter van Dokkum.
Beberapa ilmuwan dari Keck Observatory di Hawaii lah yang temukan galaksi itu. Mereka menulis penemuannya dalam Astrophysical Journal Letters.
Menurut mereka, yang akan datang akan lebih banyak galaksi " hantu " yang bakal diketemukan.
" Kami tidak tahu bagaimana galaksi seperti Dragonfly 44 bisa terbentuk, " tutur kawan penulis dari University of Toronto, Roberto Abraham.
Sampai sekarang ini materi gelap mungkin saja jadi satu diantara misteri paling besar di alam semesta. Meskipun ilmuwan meyakini kalau materi itu ada melalui perhitungan, tetapi sampai sekarang ini keberadannya belum pernah tampak.
Penemuan itu dipercaya jadi awal terbukanya gerbang menuju riset selanjutnya mengenai beberapa hal misterius di alam semesta.
Cahaya Gamma yang terbentuk lantaran hubungan dark matter atau materi gelap (pbs.org)
" Selanjutnya apa yang betul-betul ingin kita tekuni yaitu materi gelap, " tutur Van Dokkum.
" Kita menginginkan mencari galaksi gelap raksasa yang lebih dekat ke kita dari pada Dragonflly 44, jadi kita bisa mencari tanda lemah yang mungkin saja bisa membuka partikel materi gelap, " paparnya.
Cuma lima persen massa-energi yang bisa dipertukarkan di alam semesta terbuat dari materi normal yang bisa kita saksikan serta sentuh. Sesaat materi gelap lengkapi sisanya.
Lepas dari fakta kalau materi gelap membuat 27 % alam semesta, tetapi ia tidak bisa memantulkan sinar serta tidak bisa diliat lewat cara apa pun.
Tidak cuma materi gelap yang membingungkan, sejumlah 68 % pembentuk alam semesta yaitu daya gelap. Ia adalah type kemampuan anti-gravitasi yang mendorong galaksi sampai terpisah.