“Tidak ada amalan manusia di hari raya Iedul Adha yang lebih disenangi Allah dari pada berqurban”.(HR. Muslim)
Sejarah kurban.
Perintah Qurban sudah ada semenjak jaman nabi Adam ; “Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembah-kan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil)…….. ” .(QS, 5:27).
Qurban yang kita lakukan, dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim : “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS, 37:102).
“Tidak ada amalan manusia di hari raya Iedul Adha yang lebih disenangi Allah dari pada berqurban. Sesungguhnya hewan Qurban akan diperlihatkan taanduknya, rambutnya dan dagingnya dii hari kiamat. Dan sesungguhnya darah hewan Qurban akan diletakkan oleh Allah di suatu tempat sebelum jatuh ke Bumi. Maka senangkan hati kalian dengan hewan qurban (HR. Muslim)
Perintah untuk Qurban.
Ber-qurban ditegaskan dalam surat Al Qur’an : “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah” (QS, 108:1-2).
Sifatnya sunnah muakad (sunah yang diutamakan). Kita diminta untuk ber qurban jika kita mampu : “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”. (QS, 22:34).
Kurban dengan sembelihan yang besar.
Sebaiknya berkurban dengan ternak yang besar : “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya (QS,30:103). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim (QS,30:104). Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (30:105). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (QS, 30:106). “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (QS, 30:107).
Rasulullah saw berqurban : … menghampiri dua ekor kibas, lalu beliau menyembelih keduanya. Orang-orang menuju ke kambing dan membagi-bagikannya (memotong-motongnya). (Shahih Muslim No.3630)
Rasulullah saw berqurban : … menghampiri dua ekor kibas, lalu beliau menyembelih keduanya. Orang-orang menuju ke kambing dan membagi-bagikannya (memotong-motongnya). (Shahih Muslim No.3630)
Waktu ber Qurban.
Waktu berQurban adalah setelah sholat iedul Adha : “Barang siapa menyembelih Qurban sebelum shalat (Iedul Adha), maka hendaklah ia menyembelih hewan lain sebagai gantinya. Dan barang siapa belum menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah” (HR. Muslim).
Sembelih dengan cara yang baik.
“Jika kamu akan membunuh (yang dibenarkan menurut hukum Islam) maka bunuhlah dengan cara yang baik. Dan jika kamu akan menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkanlah mata pisaumu dan senangkanlah dalam penyembelihannya”.(HR. Muslim).
Wahai Rasulullah, kami akan bertemu musuh besok sedangkan kami tidak mempunyai pisau. Rasulullah saw. bersabda: “Segerakanlah atau sembelihlah dengan apa saja yang dapat menumpahkan darah dan sebutlah nama Allah, maka engkau boleh memakannya selama alat itu bukan gigi dan kuku”. Akan kuberitahukan kepadamu: Adapun gigi maka itu adalah termasuk tulang sedangkan kuku adalah pisau orang Habasyah.
Kemudian kami mendapatkan rampasan perang berupa unta dan kambing. Lalu ada seekor unta melarikan diri. Seseorang melepaskan panah ke arah unta itu sehingga unta itupun tertahan. Rasulullah saw. bersabda: Memang unta itu ada juga yang liar seperti binatang-binatang lain karena itu apabila kalian mengalami keadaan demikian, maka kalian dapat bertindak seperti tadi. (Shahih Muslim No.3638)
Allah hanya menerima kurban orang bertaqwa.
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS, 22:37).
Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.(QS, 5:27).
Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.(QS, 5:27).
Daging untuk yang kurban, untuk yang tidak meminta (mampu) dan yang meminta (Fakir).
Tidak ada batasan tentang siapa yang harus menerima daging Qurban : “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS, 22:36)
Daging qurban di Arafah untuk yang kurban dan orang sengsara.
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir” (QS, 22:28)
Dilarang Puasa pada Hari Raya Iedul Adha.
Pada hari raya Raya kita di larang puasa sampai sore hari, namun di anjurkan puasa sampai setelah sholat Iedul Adha ; “Tidaklah patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri setelah puasa Ramadan”. (Shahih Muslim No.1922).
“Jika kalian melihat hilal Dzukhijah (masuk 1 Dzulhijah), dan salah seorang dari kalian ingin berqurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kuku (hewan qurban) nya” (HR. Muslim)
“Barang siapa mengajak orang kepada kebaikan, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang mengikuti-nya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun “ (HR. Muslim).